bobot bibit bebet?!
-
perlu ga sih kita memikirkan bobot.. bibit.. bebet.. dalam mencari jodoh….
yah… tau sendiri kan.. banyak banget yang kawin cerai… padahal mereka udah memilih yang terbaik… nyatanya?! ^-^
-
menurut gue perlu…
walaupun tidak menjamin tapi setidaknya sudah mengurangi potensi yang bisa mengakibatkan perceraian..post terkait dari blog gue : http://mnrp.wordpress.com/2008/10/10/seperti-apa-pernikahan-anda-kelak/
-
Bobotku kurang dar 50kg, bibitku … ada cewek cakep n kaya n pinter yg mau ga?, bebetku … belibet 8-O
-
-
falsafah jawa kadang ada benarnya. namanya usaha untuk mencari yang terbaik.
selepas dari itu, kita pasrahkan ke yang punya dunia.
jodoh, mati, rejeki sudah ada yang ngatur…. -
falsafah jawa kadang ada benarnya. namanya usaha untuk mencari yang terbaik.
selepas dari itu, kita pasrahkan ke yang punya dunia.
jodoh, mati, rejeki sudah ada yang ngatur…. -
-
dlm hal 3B, itu sbenarnya utk nglihat kondisi ideal saja ato utk meminimalisir kelemahan dlm menentukan pilihan. memilih jodoh pd hakekatnya adalah memilih takdir diri, maka dari itu pemilihan ini harus melibatkan SDM diri secara sehat, syukur juknis religi dipakai, akan memantapkan jalan takdir pilihannya.
-
-
akan tetapi jika terlalu memilih menjadikan keadaan amat rumit. orang jawa bilang “pilih-pilih tebu” bisa2 malah dapat boleng (cacat). terlalu njlimet justru melupakan bhw dirinya juga banyak kekurangan. maka pemikiran “sekufu” ato “setara” adalah hal bijak krn mendudukkan intro and extro pd posisi seimbang. tul ndak, nda?
-
-
itu jika nasib baik bisa untung. repotnya pas nyeruduk kepalanya mbentur empuk2an gitu diteruskan atao dilanjutkan?
- Topik ‘bobot bibit bebet?!’ tidak lagi menerima balasan baru.