Cinta vs Tradisi keluarga

  • avatar Tidak diketahui

    minta sarannya dunkz…
    saat qta dihadapkan pada pilihan
    1. cinta (dgn konsekuensi, ada tradisi leluhur yg menyalahkan hub kita, dan katanya tidak akan ada kebahagiaan kl hubungan ini dilanjutkan, sebuah kepercayaan “keluarga besar”)
    2. Melepaskan cinta itu sendiri (dan konsekuensi mengorbankan perasaan kami)
    apa yg harus saya lakukan?!

  • avatar Tidak diketahui

    Jadilah dirimu sendiri, jangan jadi orang lain. Kalau tradisinya bagus ya tidak apa2. Tapi kalau hanya karena tradisi tanggal kelahiran tidak cocok dengan tanggal kelahiran pasangan yang diharapkan sehingga harus memilih orang lain wah ini yang tidak masuk akal. Kalau saya sih bukan orang jawa jadi segala macam tradisi yang tidak bisa di jalani dilanggar saja. Maaf lho, saya bukan menyarankan yang tidak baik. Jadilah dirimu sendiri toh yang menjalani kamu bukan orang lain, dengan segala resiko.

  • avatar Tidak diketahui

    iah, saya orang bali. dan bukan masalah tanggal kelahiran tapi masalah “KASTA”

  • avatar Tidak diketahui

    Waaaaw baru tahu pula saya. Tradisi ini yang saya belum tahu gimana caranya menabrak, maklum belum pengalaman dengan menabrak kasta. Kalau gitu cari aja yang sekasta yang kamu suka bukan orang lain yang suka (keluarga), itu satu2nya jalan tengah. Mengenai masa lalu lupakan saja karena sebenarnya cinta masa lalu itu mudah dilupakan kok walaupun susah disaat-saat awal. Jangan korbanku dirimu dengan urusan cinta yang tidak mungkin digapai kalau tidak kepingin menuai badai. Apakah kamu kuat untuk menerima badai? Yang paling bijaksana ambil jalan tengah2. Walaupun sedikit berkorban.

  • avatar Tidak diketahui

    gmn caranya pak….
    sakit bgt rasanya..
    gmn caranya buat melupakan masa lalu sama dia n gmn caranya iklasin dia
    jujur vi masih dilema akn hal itu..

  • avatar Tidak diketahui

    Yang jelas kamu harus minta ke-ikhlas-an dia untuk melupakan dirimu, kalian berdua harus sama mengikhlaskan, dan kalau bisa harus putus komunikasi sama sekali ( kecuali kalian berdua sama-sama nekat untuk melanggar pantangan dengan segala konsekwensinya ), dan yakinkanlah dalam dirimu kamu pasti bisa melupakan semuanya seiring dengan waktu. Apa yang kamu pilih itulah yang terbaik, kalau tidak kamu bisa terjebak dalam suatu impian yang tak mungkin terwujud dan berlarut-larut, sedangkan waktu sangat kejam karena selalu berputar terus tidak bisa dihentikan barang sebentar apalagi dimundurkan.

  • avatar Tidak diketahui

    PUTUS komunikasi….
    sepertinya cara yg bagus buat menata diri dulu sampai akhirnya kita berdua siap buat memulai hubungan baru, hubungan yg mengatas namakan persahabatan.. tapi kadang menyakinkan diri itu ga gampang.. karena sometimes aku bisa rapuh mendadak, waktu ingatan ttg dia muncul lagi, saat itu lah aku meragukan keyakinan yg sudah aku bangun.

  • avatar Tidak diketahui

    masalah kasta ya vi… susah donk
    Duh yang dihadapi tu bakalan Keluarga, emang ortu masih pegang tradisi banget ya?
    Dulu temenku ada yang orang Jawa nikah sama orang Bali, duh perjuangannya panjang buat melawan “keluarga”.
    Susah juga ya… Antara Cinta dan Keluarga atas nama tradisi.

    Kalo aku dulu beda agama, dan aku memilih keluarga, karna aku ga bisa nyakitin hati Ortu.
    Dah gitu kalo ada “apa2” ma perkawinanku (amit2,…) pasti bakalan dikait2kan ma kenapa kita ga nurut ma ortu…hehe..
    Sekarang aku dah dapet calon suami yang seiman.
    Mau melupakan :”mantan” emang ga gampang, apalagi kalo masih keep in touch.
    Jadi tetep terus kuatin diri kamu ya vi, lama2 pasti bisa kok… apalagi kalo dah dapet yang baru, klik n baek.

  • avatar Tidak diketahui

    Kalau aku simpel aja…, mengakhiri hubungan..udah jelas sakitnya, tapi menentang ortu..belum tentu sakitnya.. Malah ada kemungkinan berhasil..hehe…

  • avatar Tidak diketahui

    durhaka gak menentang ortu … sepakat ama jos, lebih baik ambil jalan tengah2 dan terus menata diri dulu…
    ato mungkin mencari tempat yang tenang sambil menata diri dulu (bukan lari dari permasalahan). siapa tau dengan berjalan waktu dan tempat yang jauh perasaanmu akan tergerus…
    yang pasti emang gak mudah dan sabar…

  • avatar Tidak diketahui

    uda hampir 3 minggu sejak aku putus, si mantan uda nemuin pengganti diriku..
    emank “cowo itu gampang bgt yah nyari pengganti?”
    padahal aku, masih bergelut dengan smua rasaku..
    mungkin sekarang aku mulai tenang, tapi masih ajah ada perasaan sakit yg kadang menerpaku..
    aku taw aku harus kuat, dan waktu serasa lama bgt berganti dlm keadaan seperti ini.

  • avatar Tidak diketahui

    Maaf ya vi! Begitulah budaya kita di Indonesia,
    Yang kaya harus sama yang kaya,
    Yang miskin harus sama yang miskin
    Yang darah biru harus sama yang darah biru
    Yang kasta tinggi harus sama kasta tinggi

    Jangan jangan heran kalau kita di Indonesia yang miskin tetap miskin
    seharusnya yang kaya dan miskin, yang pintar dengan yang kurang pintar
    yang kastti tinnggi dengan kasta bawah

    Supaya Indonesia ini cepat majunya sebagai yang diikrarkan 80 tahun lalu “SUMPAH PEMUDA”

  • avatar Tidak diketahui

    @gekvi
    mungkin cowokmu ingin cepat-cepat melupakan dirimu jadi wajar dia mencari penggantimu, agar bisa cepat melupakan semuanya. Mestinya kamu jangan lagi coba-coba mencari informasi apapun tentang cowokmu.
    Tapi kalau itu sudah terlanjur kamu ketahui, kamu juga punya alasan yang kuat untuk melupakannya.
    Saya dapat pepatah darimana yang mengatakan “Bila kamu ingin melupakan seseorang carilah alasan yang bisa membuat kamu benci terhadap orang tersebut”

  • Topik ‘Cinta vs Tradisi keluarga’ tidak lagi menerima balasan baru.